Friday, 13 December 2013
KESEHATAN LINGKUNGAN
0
comments
Laporan praktikum pemeriksaan kadar Copper (Cu) didalam sampel uji
JUDUL
|
Pemeriksaan kadar Copper (Cu) didalam sampel uji
|
TUJUAN
|
Untuk mengetahui kadar copper didalam sampel uji
|
PRINSIP
|
Copper dalam sampel bereaksi dengan garam biconicic acid yang
terkandung dalam reagen copper membentuk senyawa kompleks yang bewarna
ungu,yang sebanding dengan kosentrasi copper dalam sampel yang kemudian
dibaca pada Spectrofotometer dengan panjang gelombang 560nm
|
METODE
|
Spectrofotometer
|
BAKU MUTU
|
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492 Tahun 2010
Tentang Syarat-syarat Kuwalitas air minum
Nilai copper yang disyaratkan 2,00 mg/L
|
ALAT
|
1. Spectrofotometer
Hach Seri DR 5000
2. Erlemeyer
25ml kode pita kuning
3. Sampel
cell 10ml
4. Pipet
ukur 10ml
5. Push
ball
6. Gunting
7. Tisu
8. Etiket
9. Beaker
Glass 500ml
10. Nampan
|
BAHAN
|
1. Aquadest
sebagai blanko
2. Sampel
Cu 0,1 mg/L
|
REAGEN
|
1. Copper
reagen kit merek hach
2. Standar
Cu 0,1mg/L
|
PROSEDUR
|
1. Siapkan alat,bahan dan reagen yang akan digunakan
2. Pipet
aquadest sebanyak 10ml masukkan kedalam erlemeyer 25ml sebagai blanko
3. Pipet
larutan standart Cu sebanyak 10ml masukkan kedalam erlemeyer 25ml sebagai
standart
4. Homogenkan
sampel dalam botol polietilen,lalu pipet sampel tersebut sebanyak
10ml,masukkan kedalam erlemeyer 25ml
5. Tambahkan
masing-masing blanko,standart,sampel dengan 1 bungkus reagen copper
hach,campur lalu diamkan selama 5 menit pada suhu ruangan
6. Kemudian
masing-masing larutan yang ada pada erlemeyer dimasukkan pada tiap sampel
cell,lalu dibaca pada spectrofotometer hach DR 5000 pada progam 135 dengan
panjang gelombang 560nm
Catat nilai absorben masing-masing standart dan sampel uji yang
muncul pada monitor alat
|
PERHITUNGAN
|
Sampel air sumur (011-03)
Blanko : 0,000
Standart : 0,038
Sampel I : 0,177
Sampel II : 0,178
|
HASIL
|
0,467mg/L>Sampel air sumur (011-03)
|
KESIMPULAN
|
Dari hasil pemeriksaan kadar Copper (Cu) dalam sampel uji pada sampel
air sumur (011-03) didapatkan kadar Cu = 0,467mg/L dengan Baku Mutu Keputusan
Mentri kesehatan Republik Indonesia,Nomor 492 tahun 2010 tentang
syarat-syarat kuwalitas air minum dengan Baku Mutu yaitu nilai copper yang
disyaratkan 2,00mg/L maka sampel yang diuji masih memenuhi syarat
|
JUDUL
|
Pemeriksaan kadar CaCO3 didalam sampel
|
TUJUAN
|
Untuk mengetahui kadar CaCO3 didalam smapel uji
|
PRINSIP
|
Bila asam ethylen diamin tetra acetat dan garam natrium ditambahkan
kedalam suatu larutan dibahan logam tertentu akan membentuk kompleks khelat
yang mudah larut.Jika sedikit pewarna EBT ditambahkan kedalam larutan air
yang mengandung ion-ion kalsium dan magnesium pada pH 10,maka larutan
tersebut akan berwarna merah anggur.jika EDTA ditambahkan sebagai titran,maka
kalsium dan magnesium akan membentuk kompleks.Setelah EDTA ditambahkan pada
kompleks kalsium dan magnesium maka larutan merah anggur menjadi warna biru
yang merupakan titik akhir titrasi
|
BAKU MUTU
|
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 492/MENKES/SK/IV/2010
Tentang : Persyaratan Kuwalitas Air Minum
Nilai Rujukan : Kesadahan 500 mg/L
|
ALAT
|
1. Erlemeyer
250ml
2. Beaker
glass 500ml
3. Beaker
glass 50ml
4. Buret
5. Statif
6. Pipet
ukur 10ml
7. Pushball
8. Nampan
9. Gelas
ukur 50ml
10. Tisu
|
BAHAN
|
1. Aquadest
sebagai blanko
2. Sampel
air minum dengan kode 019-12
3. Label
|
REAGEN
|
1. Buffer
Kesadahan Total
2. Ethylen
diamin tetra acetat 0,01M (EDTA) faktor 1,0152
3. Eriocrome
Black T metal (p.m) indikator (EBT)
|
PROSEDUR
|
1. Siapkan
alat,bahan dan reagen yang akan digunakan
2. Tuang
aquadest sebanyak 50ml menggunakan gelas ukur 50ml kedalam erlemeyer (sebagai
blanko)
3. Tuang
sampel kedalam erlemeyer dengan menggunakan gelas ukur 50ml (sebagai
sampel),dilakukan duplo
4. Setelah
itu ditambahkan buffer 1-2ml menggunakan pipet ukur,lalu tambahkan kira-kira ±
0,5gr indikator EBT kemudian campur hingga menjadi waran merah anggur
5. Setelah
itu lakukan titrasi dengan EDTA 0,01M hingga terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru,dan catat hasil titrasi
|
DATA PEMBACAAN
|
1. Volume
titrasi blanko = 0,1ml
2. Volume
titrasi sampel I = 9,4ml
3. Volume
titrasi sampel II= 8,4ml
|
PERHITUNGAN
|
|
HASIL
|
Kesadahan (mg/L) = 179mg/L (Kode sampel 019-12)
|
KESIMPULAN
|
Dari hasil pemeriksaan kadar CaCO3 dalam sampel air ,didapatkan hasil
179mg/L (Kode sampel 019-12) dengan Baku Mutu Keputusan Mentri Kesehtan Republik Indonesia No 492
Tahun 2010 tentang persyaratan kuwalitas air minum dengan rujukan kesadahan
500mg/L maka sampel yang diuji masih memenuhi syarat tetapi jika dilihat dari
tingkat ketelitian antara pembacaan sampel I dan sampel II,tidak memenuhi
syarat karna lebih dari 2%
|
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)